Nama : Yaswidya Amandarizky Cahyanandyasmoro
NPM : 17111496
Kelas : 2KA14
TEORI ORGANISASI
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang
organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para
teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya
terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku
tidak mengandung kreativitas.
a. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The
Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal
dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari
seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan
organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi
untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan
Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925
mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan
teori administrasi adalah :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)
c. Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai
tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen
ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode
ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat
kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag
of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)
Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran
hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan
atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek
psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok
kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu
organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.
3. Teori Organisasi Modern
Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada
organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen.
Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan &
saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah
suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi
organisasi merupakan system terbuka.
Unsur-unsur
Organisasi
Menuruth Keith
Davis ada tiga unsur penting partisipasi:
Unsur pertama,
bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan
mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara
jasmaniah.
Unsur kedua
adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan
kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu
kelompok.
Unsur ketiga
adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari
rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of
belongingness”.
TEORI ORGANISASI
Teori-teori organisasi
muncul dan berkembang mengikuti jaman ,berikut ini ada 3 teori-teori organisasi
:
1 . Teori
Organisasi Klasik
Teori organisasi
klasik disebut juga teori organisasi tradisional, teori organisasi
spesialisasi, atau teori struktural. Ada 10 macam prinsip organisasi
diantaranya :
1 . Prinsip
penetapan tujuan yang jelas.
2 . Prinsip
kesatuan perintah.
3 . Prinsip
keseimbangan.
4 . Prinsip
pendistribusian pekerjaan.
5 . Prinsip
rentangan pengawasan.
6 . Prinsip
pelimpahan wawasan.
7 . Prinsip
departementasi.
8 . Prinsip
penetapan pegawai yang tepat.
9 . Prinsip
koordinasi.
10.Prinsip
pemberian balas jasa yang memuaskan.
2 . Teori
Birokrasi
a. Pembagian dan
penugasan pekerjaan secara khusus.
b. Prinsip
hierarki atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada atasannya langsung.
c. Promosi
didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi dari
pemberhentian sewenang-wenang dan yang demikian disebut prinsip loyalitas.
d. Setiap
pekerjaan dilaksanakan secara tidak memandang bulu, tidak membeda-bedakkan
status sosial, tidak pilih kasih. Strategi ini dinamakan prinsip impersonal.
e. Tiap-tiap
tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurut suatu sistem tertentu
berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan prinsip
uniformitas.
3 . Teori Human
Relations
Teori ini disebut
juga teori hubungan kemanusiaan, teori hubungan antara manusia, teori hubungan
kerja kemanusiaaan atau the human relations theory. Suatu hubungan dikatakan
hubungan kemanusiaan apabila hubungan tersebut dapat memberikan kesadaran dan
pengertian sehingga pihak lain merasa puas. Pengertian tersebut dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu hubungan manusia secara luas dan secara sempit. Dalam
arti luas hubungan kemanusiaan adalah hubungan antara hubungan seseorang dengan
orang lain yang terjadi dalam suatu situasi dan dalam semua bidang kegiatan
atau kehidupan untuk mendapatkan suatu kepuasan hati.
REFERENSI
http://billbeatbox.blogspot.com
http://mustainronggolawe.wordpress.com