Rabu, 10 Juli 2013

ARTIKEL PASAR : MEKANISME PENENTUAN HARGA

A.    Mekanisme Pasar

     Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang(jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta). Teori ekonomi standar mengatakan bahwa meskipun pengaruh kelembagaan selain free market bisa saja menghasilkan alokasi yang efisien dan optimal. Dengan kata lain, jika pasar tidak eksis, alokasi sumber daya tidak akan terjadi secara efisien dan optimal. Dalam beberapa hal, mekanisme pasar tidak bisa bekerja secara optimal pada beberapa sumber daya alam.

     Pada dasarnya, alokasi barang dan jasa dalam suatu masyarakat dapat dilakukan paling tidak melalui 2 jenis mekanisme. Yaitu melalui mekanisme pasar dan mekanisme birokrasi. Dengan sejumlah kondisi yang disyaratkan, mekanisme pasar dianggap sebagai mekanisme yang dapat mendorong pemakaian sumber daya yang efisien. Namun kegagalan pasar juga bisa terjadi dalam pengalokasian sejumlah barang dan jasa. Ini bisa disebabkan karena adanya public goods beserta eksternalitasnya. Jenis barang dan jasa inilah (beserta mixed goods) yang akan didistribusikan melalui mekanisme birokrasi.

     Karena mekanisme pasar yang berbeda, harga pasar yang tercapai pun menjadi berbeda - beda. Kadang - kadang harga yang terbentuk di pasar bisa menyebabkan kerugian bagi konsumen atau bahkan kerugian bagi produsen juga. Oleh karena itu, pemerintah dalam batas-batas tertentu terkadang perlu melakukan intervensi dalam pembentukan harga dengan tujuan harga yang terbentuk tidak akan merugikan konsumen maupun produsen. Hal yang biasanya dilakukan pemerintah antara lain adalah: penentuan harga eceran tertinggi, penentuan harga eceran terendah, penetapan pajak, serta pemberian subsidi.

     Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat pemerintah. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak bisa menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi negara mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar. Walaupun dalam sistem ekonomi pasar, masalah ekonomi utama diserahkan kepada mekanisme pasar, namun  pada beberapa kasus tertentu pemerintah tetap harus campur tangan untuk menghindari kekacauan dalam bidang ekonomi.  

B.    Permintaan

     Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang, yaitu

1)    Harga barang itu sendiri [Px]
2)    Harga barang lain yang terkait (substitusi atau komplemen) [Py]
3)    Tingkat pendapatan per kapita [Y/cap]
4)    Selera atau kebiasaan [sel]
5)    Jumlah penduduk [pen]
6)    Perkiraan harga di masa mendatang [Pp]
7)    Distribusi pendapatan [Ydist]
8)    Usaha-usaha perodusen meningkatkan penjualan (promosi) [prom]

·         Fungsi permintaan :

-    -/+      +       +     +      +        +         +
Dx = f(Px, Py, Y/cap, sel, Pen, Pp, Ydist, prom)

·         Kurva Permintaan

     Akibat dari adanya hukum permintaan tersebut kurva permintaan menjadi miring dari kiri atas ke kanan bawah, sehingga kurva permintaan dikatakan mempunyai kemiringan negatif, karena variable – variable yang bekerja dalam pemintaan bekerjanya berlawanan arah. Kurva permintaan tidak mungkin menyentuh sumbu P karena berapapun harganya pasti ada konsumen yang bersedia untuk membeli barang yang dihasilkan.

Berikut contoh permintaan :
Ada seseorang yang ingin membeli buah jeruk, berikut tabel harga jeruk beserta permintaan jeruknya :

Dari tabel di atas bisa dibuat grafik. Kurva permintaan ini memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). Berikut adalah kurva permintaan Buah Jeruk :


C.    Penawaran

Dalam pengertian Ekonomi Mikro juga dapat dibedakan menjadi penawaran perorangan  dan penawaran pasar.

a.    Penawaran Perorangan

Penawaran perorangan terhadap suatu barang atau jasa ialah kesediaan dari seorang penjual untuk menawarkan berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga.

b.    Penawaran Pasar

Penawaran pasar adalah keseluruhan penjumlahan dari penawaran perorangan suatu barang atau jasa pada berbagai tingkat harga. Hukum penawaran menjelaskan tentang adanya korelasi positif antara perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan. Hukum tersebut berbunyi sebagai berikut :

“Makin rendah tingkat harga makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan dan sebaliknya makin tinggi tingkat harga makin banyak jumlah barang yang ditawarkan.”

     Hukum penawaran tersebut juga berlaku dengan asumsi bahwa beberapa faktor dianggap tidak mengalami perubahan. Faktor-faktor tersebut ialah:

1.    Harga barang itu sendiri [Px]
2.    Harga barang lain yang terkait [Py]
3.    Harga faktor produksi (input) [Pi]
4.    Biaya produksi [C]
5.    Teknologi produksi, [tek]
6.    Jumlah pedagang/penjual, [ped]
7.    Tujuan dari perusahaan, [tuj]
8.    Kebijakan pemerintah. [kebij]

 
·         Fungsi  Penawaran :
      +   +/-   -   -    +     +     +/-    +
    Sx = f(Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)

·         Kurva Penawaran

     Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan, yang dimana apabila jumlah sesuatu barang yang sanggup ditawarkan oleh pada suatu tingkat harga dan tempo masa tertentu.  Pada tabel berikut merupakan salah satu kurva penawaran mengenai daftar penjualan “Toko Beras Untung Jaya” . Kurva penawaran yang dibuat berdasarkan tabel tersebut. 

Penjualan Toko Beras Untung Jaya

Harga Beras (Rp/Liter)    Penjualan (Liter)
4500                                    35
5000                                    40
5500                                    45
6000                                    50
9000                                    55
11000                                  60


D. Elastisitas

Elastisitas yaitu untuk mengukur kepekaan dari suatu variabel terhadap lainnya. Secara spesifik, elastisitas adalah suatu bilangan yang menginformasikan kepada kita presentase perubahan 1% pada variabel lain, apakah ia akan bereaksi cukup signifikan atau tidak. Secara garis besar elastisitas akan dibagi menjadi elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran. Produk yang memiliki sifat elastis berarti perubahan 1% atas suatu variabel akan berpengaruh signifikan terhadap keseluruhan perubahan. Sementara sifat produk yang memiliki sifat inelastis berarti bahwa perubahan 1% terhadap suatu variabel tidak akan berpengaruh besar terhadap keseluruhan variabel.

#Referensi

Artikel Masalah Pokok Ekonomi


     Berdasarkan pada keterbatasan pada sumber daya yang ada maka manusia harus memilih barang-barang mana yang perlu dihasilkan agar mendapatkan hasil kepuasan yang maksimum. Karenanya, timbullah 3 masalah-masalah pokok ekonomi berikut ini:
1.    Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan (what).
2.    Bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan (how).
3.    Untuk siapa barang dan jasa itu dihasilkan (for whom).

·      What
     What berdasarkan dengan kebutuhan apa yang paling mendesak bagi masyarakat. Jika masyarakat menginginkan suatu barang tertentu, maka diproduksilah barang tersebut, sehingga hasil produksi bisa terserap oleh masyarakat. Misalnya: pada awal perkembangan laptop kecil (palm top), masyarakat kurang antusias terhadap produk tersebut, sehingga produk tersebut tidak terserap secara baik di masyarakat. Akan tetapi akhir-akhir ini kembali lagi muncul laptop kecil (dengan nama baru netbook), masyarakat sangat antusias dengan produk lama yang muncul kembali ini. Kemunculannya sangat tepat dengan keinginan masyarakat sekarang yang menginginkan gadget yang serba portable, ringan, nyaman, kaya fitur, akses internet dan tentu saja dengan harga yang jauh lebih murah.

·      How
     How berkaitan dengan teknik bagaimana menghemat sumber daya untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Misalnya dengan menggantikan produksi manual dengan produksi secara mesin. Cara ini bisa mempercepat produksi, menghemat bahan mentah dan sebagainya, sehingga bisa menghemat biaya produksi dan bisa memenuhi kebutuhan lebih banyak.

·      For whom
     For whom menyangkut siapa yang akan memakai barang hasil produksi, misalnya ada barang yang khusus untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, kemudian barang khusus untuk kalangan menengah ke atas atau menengah ke bawah dan seterusnya.
Untuk memecahkan masalah tersebut, masyarakat melakukan beberapa hal berikut:
1.    Tradisi dan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat primitif.
2.    Insting yang biasa dilakukan oleh binatang.
3.    Perintah yang dilakukan di dalam masyarakat yang mana diktator berkuasa.
4.    Mekanisme harga yaitu suatu prores yang terjadi di masyarakat dimana terjadi gaya tarik menarik antara produsen dan konsumen di pasar input maupun output.

Gerak dari setipa input (faktor-faktor produksi) dan output (barang) bisa digunakan untuk memecahkan 3 masalah pokok dalam ekonomi masyarakat:
1.    Bila permintaan terhadap suatu barang naik, maka harga jual barang tersebut akan naik, sehingga penjual mendapatkan untung lebih besar. Produsen akan meningkatkan kapasitas produksi, barang-barang menjadi berlimpah, maka harga barang menjadi turun dan akhirnya produsen menyesuaikan jumlah barang yang diproduksi. Disini terlihat bahwa gerak harga barang bisa menentukan apa dan berapa jumlah barang yang bisa diproduksi.
2.    Barang-barang diproduksi dari beberapa faktor produksi. Apabila salah satu atau lebih faktor produksi mengalami kenaikan harga, maka para produsen cenderung akan menghemat faktor produksi tersebut atau menggunakan faktor produksi yang lain atau substitusi. Sehingga bisa disimpulkan bahwa gerak harga input mempengaruhi kombinasi yang akan dipakai produsen dalam menjalankan proses produksinya.
3.    Ketika barang hasil produksi itu dijual kepada konsumen, maka konsumen membelinya dengan penghasilannya dari hasil penjualan faktor produksi yang dimilikinya kepada produsen. Sehingga bisa disimpukan bahwa faktor produksi dan harga setiap unitnya mempengaruhi besar kecil penghasilan seseorang.

     Walaupun bisa memecahkan masalah-masalah di atas, mekanisme harga tidak bisa digunakan untuk memecahkan semua masalah-masalah ekonomi yang ada, beberapa diantaranya yang berkaitan dengan masalah khusus berikut ini:
1.    Distribusi pendapatan, tidak selamanya mekanisme harga memecahkan masalah for whom secara adil.
2.    Ketidaksempurnaan pasar, kekuatan ekonomi yang terlalu berbeda di pasar akan menyebabkan mekanisme harga yang terjadi tidak mencerminkan prioritas masyarakat secara wajar, sehingga what dan how tidak terpecahkan secara baik.
3.    Barang-barang kolektif, barang-barang tertentu yang hanya bisa disediakan secara kolektif masyarakat, maka harga barang tersebut tidak ada, kalaupun ada tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya, sehingga jelas hal ini tidak bisa dipecahkan oleh what. Misalnya keamanan masyarakat.
4.    Eksternalitas, mekanisme harga tidak bisa memperhitungkan masalah-masalah sosial yang timbul sebagai akibat dari kegiatan ekonomi.
5.    Pengelolaan perekonomian secara makro, mekanisme harga tidak bisa menstabilkan gejolak naik dan turunnya kegiatan ekonomi secara nasional.

# Referensi:
Adi Kuswanto, Zuhad Ichyaudin, Pengantar Ekonomi, Penerbit Gunadarma, ed. 1, cet. 5 th 1996.

Kamis, 20 Juni 2013

VI. MANAJEMEN RUANG KOSONG


Untuk menyimpan track dari ruang disk yang kosong, sistem membuat daftar ruang kosong. Daftar ruang kosong tersebut menyimpan semua blok-blok disk yang kosong.
Metode Manajemen Ruang kosong :
1)      Bit Vector
2)      Linked List
3)      Grouping
4)      Counting

1)      Bit Vector
Ø  Ruang-ruang kosong diimplementasikan sebagai bit map atau bit vector
Ø  Setiap blok direpresentasikan dengan 1 bit
Ø  Blok Free = “1” dan Blok digunakan = “0”
Ø  Efisein dan simpel dalam mencari n urutan blok kosong yang pertama
Contoh :
Sebuah disk dimana blok-blok 2,3,4,5,8,9,10,11,12,13,17,18,25,26,dan 27 kosong.
Bitmap dari ruang kosong yaitu :
0011110011111100011000000111…………
2)      Link List
Ø  Membuat link antar blok-blok yang kosong didalam disk
Ø  Setiap blok kosong memiliki pointer ke blok kosong berikutnya
Ø  Tidak efisien, karena pengaksesannya dilakukan secara sequential


3)      Grouping
Ø  Menyimpan n buah alamat blok kosong ke blok kosong yang pertama
Ø  N-1 blok berikutnya kosong
Ø  Blok terakhir dapat digunakan untuk menyimpan alamat blok pertama dari blok kosong lainnya
4)      Counting
Free Space List  menyimpan alamat pertama blok kosong yang berurutan dan jumlah blok kosong yang mengikutinya .









Rabu, 03 April 2013

Struktur Sistem Operasi


1.Sistem Monolitik
  • Terdiri atas kumpulan beberapa prosedur
  • Terdapat dua mode operasi yang disediakan :
    • Mode kernel : seluruh instruksi boleh dipanggil
    • Mode pengguna : beberapa instruksi I/O dan instruksi tertentu tidak boleh dipanggil
  • Struktur dasar sistem monolitik :
    • Program utama yang menghubungi prosedur pelayanan yang diminta
    • Kumpulan prosedur pelayanan yang menyediakan system calls
    • Kumpulan prosedur utilitas yang membantu prosedur pelayanan
 2.Sistem Berlapis (Layered)
      • Sistem operasi diorganisasikan sebagai hirarki layer
      • Sistem pertama yang dibuat denga struktur ini adalah strukrut THE oleh E.W Dijkstra
      • Direalisasikan dengan 6 layer
    • Layer 0 : berhubungan dengan alokasi prosesor, pemindahan proses ketika terjadi interupsi atau alokasi waktu habis dan multiprogramming
    • Layer 1 : melakukan pengelolaan memori. Proses, baik dimemori utamaatau dalam drum akan segera ditransfer ke memori utama pada saat diperlukan
    • Layer 2 : menangani komunikasi antara proses dengan operator
    • Layer 3 : mengelola piranti I/O, dan menyimpan aliran informasi antar piranti ke dalam buffer
    • Layer 4 : tempat program pengguna berada, tanpa memikirkan pengelolaan proses, memori console dan piranti I/O
    • Layer 5 : tempat proses sistem operator
 3.Virtual Machine
  • Sistem timesharing : Menyediakan kemampuan untuk multiprogramming dan perluasan mesin dengan antarmuka yang lebih mudah
  • Struktur virtual machine ( CP/CMS, VM/370 ) terdiri atas komponen dasar utama :
    • Control Program, yaitu virtual machine monitor yang mengatur fungsi ari prosessor, memori dan piranti I/O. Komponen ini berhubungan langsung dengan perangkat keras
    • Conventional Monitor System, yaitu sistem operasi sederhanayang mengatur fungsi dari proses, pengelolaan informasi dan pengelolaan piranti.
4.Model Client-Server
  • Kecenderungan SO modern adalah menyederhanakan struktur sistem operasi dengan menaikkan sebanyank mungkin fungsi so ke layer yang lebih atas dan meninggalkan mode kernel yang seminimal mungkin
  • Mengimplementasikansebagian besar fungsi SO pada proses pengguna
  • Dengan membagi SO dalam bagian-bagian yang menangani pelayanan file, pelayanan proses, pelayanan terminal, pelayanan memori menjadikan SO mudah dikelola
  • Untuk melayani suatu permintaan, proses pengguna sebagai proses client mengirimkan permintaan ke server proses, yang kemudian akan mengerjakan dan mengirimkan kembali jawaban
  • Pada model ini kernel hanya menangani komunikasi antar client dan server
  • Semua server dijalankan sebagai proses pada mode pengguna, tidak pada mode kernel , maka tidak ada akses langsung terhadap perangkat keras sehingga misalnya jika ada kerusakan pada file server, maka pelayanan file tidak dapat diberikan tetapi tidak menyebabkan seluruh sistem berhenti

    5. Sistem berorientasi objek
    Sisten operasi merealisasikan layanan sebagai kumpulan proses disebut sistem operasi bermodel proses. Pendekatan lain implementasi layanan adalah sebagai objek-objek. Sistem operasu yang distrukturkan menggunakan objek disebut sistem operasi berorientasi objek. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengadopsi keunggulan teknologi berorientasi objek. Pada sistem yang berorientasi objek, layanan diimplementasikan sebagai kumpulan objek. Objek mengkapsulkan struktur data dan sekumpulan operasi pada struktur data itu. Tiap objek diberi tipe yang menandadi properti objek seperti proses, direktori, berkas, dan sebagainya. Dengan memanggil operasi yang didefinisikan di objek, data yang dikapsulkan dapat diakses dan dimodifikasi. Model ini sungguh terstruktur dan memisahkan antara layanan yang disediakan dan implementasinya. Sistem operasi MS Windows NT telah mengadopsi beberapa teknologi berorientasi objek tetapi belum keseluruhan.

    - Kelebihan Sistem Berorientasi Objek:
    Terstruktur dan memisahkan antara layanan yang disediakan dan implementasinya.

    - Kekurangan Sistem Berorientasi Objek:
    Sistem operasi MS Windows NT telah mengadopsi beberapa teknologi berorientasi objek tetapi belum keseluruhan.

    - Contoh sistem operasi yang berorientasi objek, antara lain : eden, choices, x-kernel, medusa, clouds, amoeba, muse, dan sebagainya.


    OSI LAYER

    Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
    Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
    Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
    Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
    Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
    Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
    Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
    OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.


    Struktur tujuh lapis model OSI, bersamaan dengan protocol data unit pada setiap lapisan
    OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut



    1. Physical layer Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet
    atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

    2. Data-link layer Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras
    (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan
    menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge,
    repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi
    level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

    3. Network layer Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

    4. Transport layer Berfungsi untuk memecahkan data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement) dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

    5. Session layer Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selainitu, dilevel ini juga dilakukan resolusi nama.

    6. Presentation layer Berfungsi mentranslasikan data yang hendak di tranmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat di transmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada pada perangkat ini adalah perangkat lunak redirektor redirektor software. Seperti layanan workstation.
    7. Aplication layer Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi fungsionalitas pada jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada padalapisan ini adalah HTTP,FTP,SMTP,dan NFS.

Referensi

Minggu, 13 Januari 2013

Ciri-ciri Unsur dan Teori Organisasi


Nama : Yaswidya Amandarizky Cahyanandyasmoro
NPM : 17111496
Kelas : 2KA14







TEORI ORGANISASI
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)‏
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
a. Teori Birokrasi
           
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :

- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)
c. Manajemen Ilmiah


Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)‏
Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.
3. Teori Organisasi Modern
Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.
Unsur-unsur Organisasi

Menuruth Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi:

Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.

Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.

Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.

TEORI ORGANISASI

Teori-teori organisasi muncul dan berkembang mengikuti jaman ,berikut ini ada 3 teori-teori organisasi :

1 . Teori Organisasi Klasik

Teori organisasi klasik disebut juga teori organisasi tradisional, teori organisasi spesialisasi, atau teori struktural. Ada 10 macam prinsip organisasi diantaranya :

1 . Prinsip penetapan tujuan yang jelas.

2 . Prinsip kesatuan perintah.

3 . Prinsip keseimbangan.

4 . Prinsip pendistribusian pekerjaan.

5 . Prinsip rentangan pengawasan.

6 . Prinsip pelimpahan wawasan.

7 . Prinsip departementasi.

8 . Prinsip penetapan pegawai yang tepat.

9 . Prinsip koordinasi.

10.Prinsip pemberian balas jasa yang memuaskan.

2 . Teori Birokrasi

a. Pembagian dan penugasan pekerjaan secara khusus.

b. Prinsip hierarki atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada atasannya langsung.

c. Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi dari pemberhentian sewenang-wenang dan yang demikian disebut prinsip loyalitas.

d. Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak memandang bulu, tidak membeda-bedakkan status sosial, tidak pilih kasih. Strategi ini dinamakan prinsip impersonal.

e. Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurut suatu sistem tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan prinsip uniformitas.

3 . Teori Human Relations

Teori ini disebut juga teori hubungan kemanusiaan, teori hubungan antara manusia, teori hubungan kerja kemanusiaaan atau the human relations theory. Suatu hubungan dikatakan hubungan kemanusiaan apabila hubungan tersebut dapat memberikan kesadaran dan pengertian sehingga pihak lain merasa puas. Pengertian tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hubungan manusia secara luas dan secara sempit. Dalam arti luas hubungan kemanusiaan adalah hubungan antara hubungan seseorang dengan orang lain yang terjadi dalam suatu situasi dan dalam semua bidang kegiatan atau kehidupan untuk mendapatkan suatu kepuasan hati.

REFERENSI
http://billbeatbox.blogspot.com
http://mustainronggolawe.wordpress.com